Setiap orang tahu mereka akan mati tapi tak seorang pun percaya itu akan terjadi pada mereka sendiri’ -Tuesday With Morrie- Seperti itulah aku, meski tidak acapkali demikian Lalu jum'at itu langit terasa begitu pekat Hanya isak menyayat dari wajah-wajah pucat Betapa aroma kematian begitu dekat... ---------- Siapa sih yang nggak ken…
Baca SelengkapnyaMulanya sedikit Lalu membukit... Lalu kita terbakar dalam kobar Lalu bara Lalu asap Lalu arang Lalu abu Lalu angin menerbangkan Lalu aku Lalu kamu Lalu kita dimana?
Baca SelengkapnyaLangit telah lama disetubuhi jelaga Dan kau masih diam terpasung Melawan debar menjumlah bingar jantung karena luka-luka Yang perihnya masih membayang Juga duka-duka muram sepanjang Ah, sudahlah... Pejamkan matamu, sayang Ciuman apa yang kau inginkan? Biar Ku menari dibibirmu Hingga menidurkan gelisahmu
Baca SelengkapnyaKini birahi mulai menua ranum Dalam dekapan embun yang menyelinap dalam rimbun Adalah Kau, bisik dalam kesunyian di ladang pengembaraan
Baca SelengkapnyaKepada Ibu Kalau saja sebelum dilahirkan aku bisa memilih di tempat mana dan menjadi anak siapa, tentu aku tidak akan memilih berada di sini. Di istana serupa pasungan yang membuatku hanya seolah-olah hidup. Aku tidak akan memilih menjadi serupa Musa kecil di tengah amuk kuasanya Fir’aun. Bukan bermaksud menyalahkan takdir, tidak sama sekali…
Baca SelengkapnyaDi sini aku masih duduk mencangkung Menunggu dia yang hendak datang berkunjung Tak ada yang selain ingin menatap senyum dia terkembang Saat bersentuhan yang mengantar ke awang-awang Apakah aku terjebak di angan Berharap hangat percakapan lalu jemari bergenggaman saat tatapan bersanding harapan tentang di kemudian saling berdekapan …
Baca SelengkapnyaPernah kita terjebak dalam drama satu babak Lalu aku alpa menebak pada peran yang kumainkan tak. Alur begitu galak menghardik tebak sisakan sesak Tebak... Tebak... Salah kutebak...
Baca SelengkapnyaAku hanya ingin katakan Kaulah rasa yang menderu mengebu-gebu Dan demi rindu, kutanggalkan rasa malu
Baca SelengkapnyaB- ilakah detik mempersunting O- h, kidung mengalun di sunyi D- an simfoni yang berdenting O- h, serupa tetabuhan surgawi H- antarkan kita di tak bertepi, hening
Baca SelengkapnyaK- etiadaan O- h duhai S- ang Hyang O- h N- irwana di sunyi G- empita di hening
Baca SelengkapnyaRagaku merajuk Minta kau bujuk Seperti saat sunyi kita peluk Diantara angin yang membelai tengkuk Ragaku merajuk Minta kau bujuk Seperti saat kamu merasuk Dan meliang didalam rusuk Ragaku merajuk Minta kau bujuk Lalu kita sama-sama mabuk Hingga lapuk
Baca SelengkapnyaMungkin ada mu ada ku diantara gugusan bintang terjahit Sehingga menjadi begitu rumit Menemukanmu menemukanku begitu sulit Mungkin ada mu ada ku memang tak tertulis di langit Sehingga menjadi begitu belit Membuatmu membuatku begitu jerit Duhai, adakah di tahu Tentang hati serupa diledak ungkit Rindu ini benar semakin sengit
Baca SelengkapnyaBetapa pilu mengingat kau jauh di hulu Sedang aku telah jauh mengalir menuju hilir Tak ada yang tersisa selain torehan dalam ingatan Menjadi kenangan yang bertandang berkelebatan Pernahkah kau bertanya Mengenai hulu dan hilir Ketika pilu menjalar dalam pikir Ketika kelu menghasut peluh berbulir-bulir Kekasih, Hulu dan hilir han…
Baca SelengkapnyaMungkin cinta memang tak perlu berkata-kata Karena pada kelu yang membuat bisu Cinta lebih menggebu Mungkin rindu memang tak perlu berkata-kata Karena pada kelu yang membuat gagu Rindu lebih memburu Mungkin kau yang tiba-tiba kelu Lalu membisu gagu Hanya ingin menolak ragu Atau Membuatku tergugu
Baca Selengkapnya
Social Plugin