Terbelit Rumit Sengit


Mungkin ada mu ada ku diantara gugusan bintang terjahit
Sehingga menjadi begitu rumit
Menemukanmu menemukanku begitu sulit

Mungkin ada mu ada ku memang tak tertulis di langit
Sehingga menjadi begitu belit
Membuatmu membuatku begitu jerit

Duhai, adakah di tahu
Tentang hati serupa diledak ungkit
Rindu ini benar semakin sengit

Posting Komentar

13 Komentar

  1. Bilakah semua itu harus dicerna dengan ilmu aritmatika yang rumit itu..
    Haruskah sepintar einstein untuk menguraikan rumus kekal energi untuk meluruskan carut marut hati.. seandainya ada rumus yg bisa menerjemahkan bahasa hati,,hmm,, ntah lah,,

    BalasHapus
  2. mas Kahfi: kedalaman hati, katanya hanya bisa kita ketahui setelah kita berada di sunyi :)

    BalasHapus
  3. semua diri sedang menuju ke tempat janji berjumpa.
    waktu, cara, dan subjek yang akan ditemuilah yang misteri.

    hanya terkuak dengan meniti jalur teka-teki: satu per satu. setelah batu lintasan yang lalu, langkahkan ke yang baru. ;)

    BalasHapus
  4. andai saja bait "Duhai, adakah di tahu" bisa berakhiran it juga maka kita kembali ke penulisan puisi jaman bahule..AA AA, AB AB atau AA BB
    untuk karya seindah ini aku sangat iri
    pemilihan kata kata yang pas banget

    BalasHapus
  5. akang say: huhuhu... lop yur komen ever lah T_T

    kanda: sebenarnya ada, tapi saya sendiri kurang sreg jika kalimat itu disematkan disana. Karena memang adakah di tahu, kalimat tanya penegas dari kesatuan isinya :)

    BalasHapus
  6. cukup engkau tahu saja De
    sesungguhnya dia selalu hadir dan temani hingga kelerung kisi hatimu.

    BalasHapus
  7. @Neng Say: ;_)
    @ Mas Arif dan Obrolan Blogger: Setuju.. :)

    BalasHapus
  8. diksi yang singkat dan tepat. tapi saya suka puisi2 yang panjang, sajak gitu

    BalasHapus
  9. Baris pertama di bait terakhir kayaknya ada yg kurang huruf a ya?

    Puisinya seperti puisi bebas selepas jamannya Chairil Anwar.

    Bagus kok, good.

    BalasHapus
  10. Obrolan blogger.com: tentu ayah, tentu :D

    Mas Rusydi: saya suka segala bentuk puisi, sajak, syair, tapi kemampuan saya baru sampai seperti ini :)

    21inchs: enggak kok, Om :)
    aku cuma nulis yang aku memang mau:)

    BalasHapus
  11. bila masih ada mungkin, maka masih ada harap kan terjadi,
    karena apa yang hadir terasa adalah buah dari harapan dan ikhtiar yang mengalir laksana doa :)
    rangkaian puisi yang sarat makna kata :)
    BlogS of Hariyanto

    BalasHapus
  12. kita rindu & sayang,memang kedua hal yang saling berdampingan jalannya
    disaat kita deket kagak rindu tidak ada,tetapi ketika jauh mengapa rindu datang bak duri yang menusuk hati

    BalasHapus
  13. Mas Haryanto: benar mas, selalu ada kemungkinan-kemungkinan. yang penting ikhtiar dan do'anya sejalan, selebihnya tinggal tawakal :)

    Mas Andy: begitulah ya kira-kira :)

    BalasHapus