Di sini aku masih duduk mencangkung
Menunggu dia yang hendak datang berkunjung
Tak ada yang selain ingin menatap senyum dia terkembang
Saat bersentuhan yang mengantar ke awang-awang
Apakah aku terjebak di angan
Berharap hangat percakapan
lalu jemari bergenggaman
saat tatapan bersanding harapan
tentang di kemudian saling berdekapan
*”Kenapa perlu dipertanyakan, Sayang.
Kita sedang berlabuh ke sebuah ketidak-tahuan yang memabukkan.”
Sungguh aku tak pandai mengartikan isyarat
Kalimat bersayap dia yang filosofis berat
Lalu di mana dia sekarang?
Sedang di sini sudah serupa petang yang hendak pulang
7 Komentar
sungguh juga ku tak pandai mengartikan tiap kalimat2 filosopis ini,, karna hanya kamulah yg tau, sy hanya mengartikan keindahan2 tulisan2nya saja,,:)
BalasHapus....jadi pengen duduk disampingmu menunggu sebuah isyarat itu....
BalasHapusmas kahfi: terimakasih mas, selamat menikmati :)
BalasHapusobrolan blogger.com: mari-mari duduk disampingku :)
aku memang tak pandai dalam mengartikan isyarat dari gerakan tubuhmu,tapi aku selalu yakin kau selalu menjadi yang terbaik dihati selamannya karena itulah janjiku kepadamu
BalasHapusKata kuncinya adalah kalimat bersayap.
BalasHapus@mas andy: nice reply :)
BalasHapus@21inchs: rite :)
apa kabar Om Mayers?
Saya selalu suka image yg ditampilkan disini, sungguh sangat keren.
BalasHapusnice taste.