Ke Pulang Petang



Di sini aku masih duduk mencangkung
Menunggu dia yang hendak datang berkunjung

Tak ada yang selain ingin menatap senyum dia terkembang
Saat bersentuhan yang mengantar ke awang-awang

Apakah aku terjebak di angan
Berharap hangat percakapan
lalu jemari bergenggaman
saat tatapan bersanding harapan
tentang di kemudian saling berdekapan

*”Kenapa perlu dipertanyakan, Sayang.
 Kita sedang berlabuh ke sebuah ketidak-tahuan yang memabukkan.”

Sungguh aku tak pandai mengartikan isyarat
Kalimat bersayap dia yang filosofis berat

Lalu di mana dia sekarang?
Sedang di sini sudah serupa petang yang hendak pulang 

Posting Komentar

7 Komentar

  1. sungguh juga ku tak pandai mengartikan tiap kalimat2 filosopis ini,, karna hanya kamulah yg tau, sy hanya mengartikan keindahan2 tulisan2nya saja,,:)

    BalasHapus
  2. ....jadi pengen duduk disampingmu menunggu sebuah isyarat itu....

    BalasHapus
  3. mas kahfi: terimakasih mas, selamat menikmati :)

    obrolan blogger.com: mari-mari duduk disampingku :)

    BalasHapus
  4. aku memang tak pandai dalam mengartikan isyarat dari gerakan tubuhmu,tapi aku selalu yakin kau selalu menjadi yang terbaik dihati selamannya karena itulah janjiku kepadamu

    BalasHapus
  5. Kata kuncinya adalah kalimat bersayap.

    BalasHapus
  6. @mas andy: nice reply :)

    @21inchs: rite :)
    apa kabar Om Mayers?

    BalasHapus
  7. Saya selalu suka image yg ditampilkan disini, sungguh sangat keren.
    nice taste.

    BalasHapus