Di Hulu Di Hilir



Betapa pilu mengingat kau jauh di hulu
Sedang aku telah jauh mengalir menuju hilir
Tak ada yang tersisa selain torehan dalam ingatan
Menjadi kenangan yang bertandang berkelebatan

Pernahkah kau bertanya
Mengenai hulu dan hilir
Ketika pilu menjalar dalam pikir
Ketika kelu menghasut peluh berbulir-bulir

Kekasih,
Hulu dan hilir hanyalah jarak
di muara kita takkan terserak
Sebab jantung kita telah lama bersanding dalam detak

Posting Komentar

10 Komentar

  1. hmm, hulu dan hilir jarak yg jauh, tapi masih mengalir sehati..

    BalasHapus
  2. karena tujuannya satu menuju muara, mas :)

    BalasHapus
  3. pencapaian arti kebebasan sejati meski muara menyaipkan kekeruhan. sungguh indah petikan aksaramu

    BalasHapus
  4. Kata2 kuncinya ada pada kelu dan pilu

    BalasHapus
  5. satu tujuan walaupun beda jarak & waktu,yang penting tetap satu hati

    BalasHapus
  6. Hm, ber decak lagi dah, baca tulisan sang 'maestro' ini, ck ck ck

    Hebat !!! hanya itu yang bisa kubilang.

    BalasHapus
  7. kanda Arief: terimakasih kanda apresiasinya

    21inchs: permainan kata saja :)

    Mas Andy: kira-kira demikian

    obrolan blogger.com: wah, terimakasih :)

    BalasHapus
  8. Luar biasa Neng Say! Bait terakhir ini nendang banget.. sumpah..kereeeen!!!
    {Kekasih,
    Hulu dan hilir hanyalah jarak
    di muara kita takkan terserak
    Sebab jantung kita telah lama bersanding dalam detak}

    BalasHapus
  9. akang say: awww!! komennya nendang ke jantung :D
    nuhun akang, nuhun :)

    mas Baim: wiiiw, selamat datang mbah Tukimin :D

    BalasHapus