19 November 2021

Pukul 20 lebih sekian, hp saya terus berbunyi tanda notifikasi chat WA masuk. Penasaran mau buka HP tapi bayi nomor 3 masih ndusel-ndusel minta dipeluk. Akhirnya harus bersabar menunggu si bayi sampai tertidur. Si bayi tidur giliran si bapak yang ndusel-ndusel, aiiih 🤣.  

Ternyata notif chat terbanyak dari WAG Lagerunal, ada Pak Brian yang mengingatkan kalau sebentar lagi ulang tahunnya Lagerunal yang disambut antusias oleh Sobat Lage.


Tangkap layar dari WAG Lagerunal


Sebenarnya tanpa diminta saya yakin Sobat lage pasti mau ikut andil memeriahkan ultah Lagerunal ini. Dan benar dugaan saya, ada Pak Padil dan Bu Kamila yang siap memberikan video testimoni memenuhi permintaan Pak Brian. Ada Ambu yang mau berpuisi telelet. Saya sendiri mengajak Pak Sudomo untuk berpuisi, tadinya pengen duet gitu sih. Dulu zaman puisi jaya-jayanya di Twitterland saya salah satu penggemar puisi-puisi beliau (@momo_DM), makanya sebuah kehormatan bagi saya kalau bisa membacakan puisi beliau. 

Ternyata banyak Sobat Lage lainnya yang juga mau membacakan puisi. Ada Ibu Ai, Ibu Kamila, Ibu Yusni, luar biasa memang Sobat Lage ini. Sungguh!

Ibu Yusni yang akhir-akhir ini jarang muncul di WAG, langsung menimpali sahut-sahutan chat dengan puisi. Seingat saya selama di Lage Bu Yusni termasuk yang sering berpuisi selain Ambu Tini yang khas dengan teleletnya. Saya curiga Bu Yusni dan Ambu Tini lahir dari rahim kata-kata 😄.

Jujur saya belum pernah senyaman ini bergabung dengan sebuah grup, biasanya saya lebih senang menyimak. Tapi di Lagerunal, saya cenderung 'ramai dan heboh', meski tak selalu. Saya sendiri nggak nyangka bisa begitu. Tapi jujur aslinya saya pemalu kok, pemikirannya makan melulu. Hahaha... Canda makan.

Di Lagerunal kadang saya merasa seperti sekolah lagi, karena ada Pak D yang seolah menjadi Pengawas, juga Kepala Sekolah, kadang Guru Bahasa merangkap Guru BP, tersering sih jadi Polisi Bahasa, hahaha... Saya juga punya teman baru yang lebih suka nongkrong di kantin, ada Beje, Indra, Nung dan Yusni.

Selain itu ada Ibu Sriyamini, yang karib disapa Emak. Emak yang beraura positif, penuh semangat, dan selalu ramah menyapa semua Sobat Lage. Ibu Atik, Ibu Suyati, Pak Padil, Pak Rizky, Pak Marinan, Pak Nasirun, Pak Hari, Pak Sahri dan semua Sobat Lage yang -capek juga ya kalau ditulis semuanya-, hahaha... Merupakan Sobat-sobat terbaik dalam dunia perbloggingan di 2021 dan insyaallah terus berlanjut. 



21 November 2021
Akhirnya yang ditunggu tiba, malam puncak perayaan ulang tahun lagerunal yang ke 1. Meski hanya temu daring tapi tetap meriah. Acara dipandu oleh Bu Aam dan Pak Brian. Kemudian Ambu membacakan puisinya yang berjudul "Langkahku Bersama Lagerunal" dengan syahdu. Puisi yang sepertinya mewakili perasaan kebanyakan Sobat Lage.

Tak lama saya pun kebagian mengisi acara, membacakan cerpen. Ini merupakan kali pertama lagi bagi saya membaca cerpen setelah sekian lama. Jujur degdegan sampai lupa sama teknik vokal, intonasi,  penghayatan, interpretasi apalagi dramatisasi buyar semua. Gimana nggak degdegan coba, bacanya di hadapan Sobat Lage yang semuanya merupakan Bapak dan Ibu Guru kawakan, merinding disko jadinya, Bos. Hahaha....

Acara ditutup dengan bagi-bagi hadiah dari Sobat Lage untuk Sobat Lage, nggak ngerti lagi sama kebaikan hati semua Sobat Lage. Semua berlomba-lomba untuk memberikan hadiah, tapi tetap berharap-harap cemas juga ingin mendapatkan hadiah. Semalam saya melihat semua wajah bergembira, menyenangkan sekali rasanya melihatnya.


Flyer Zoom meeting



Sekilas Tentang Tim Pengurus Lagerunal

Pak Brian Prasetyawan
Pertama kali saya tahu nama beliau di grup Belajar Menulis PGRI, tulisan saya dari kegiatan meresume di kelas menulis dibantu terbitnya di penerbit rekanan Pak Brian. Saya baru tahu kemudian kalau Pak Brian adalah Ketua di Lagerunal. Secara pribadi saya jarang berinteraksi dengan Pak Brian kecuali pas urusan penerbitan buku itu. Buat saya Pak Brian sosok yang ramah, cekatan dan baik hati. 

Pak D. Susanto
Sesuai namanya Pak D (baca: Pak Dhe - boso jowo), cocok sebagai yang di'tua'kan di Lagerunal terutama dalam urusan kebahasaan. Pengamat jeli dan teliti, maka jangan heran jika Sobat Lage memberi julukan Polisi Bahasa. Saya ingat awal bergabung di Lagerunal saya sempat menanggapi beliau tentang (seingat saya) Bahasa Inggris yang dipakai campur aduk dengan Bahasa Indonesia atau apalah itu. Semula saya mengira beliau orang yang ribet dan ngeselin. Pernah diam-diam dibelakang saya menjapri Om Momo ngomongin Pak D. Sebabnya bukan lain karena dulu sempat sebel sama Polisi Bahasa zaman twitteran. Hahaha... Ampun, Pak D.

Pak Sucipto Ardi
Akrab dipanggil Pak Cip, diantara pengurus Lagerunal saya paling segan sama beliau. Mungkin karena saya pernah punya pengalaman buruk dengan guru sejarah waktu kelas 3 SMA. Apalagi pas baca blognya, duh. Rasanya kenangan buruk dengan guru Sejarah waktu SMA langsung berputar. Pasalnya saya nulis pakai spidol waktu merangkum pelajaran sejarah, lalu tanpa babibu beliau memarahi saya habis-habisan. Saya tidak pernah berani bertanya kenapa beliau memarahi saya begitu, keburu jiper duluan. Anak paling bandel saja di kelas kalau pelajaran sejarah duduk manis di depan tidak mau berurusan dengan beliau. Rasa-rasanya selama di Lage saya jarang berinteraksi dengan Pak Cip, segan. Semalam saya senang mendengar Pak Cip pada saat memberikan sambutan, bicaranya runtut, santai, selalu tersenyum, tidak melotot dan penuh luapan emosi, tidak seperti guru Sejarah saya waktu SMA, yaiyalah Zainab!, Hahaha... Maafkan saya, Pak Cip *sungkem*

Pak Sudomo
Kalau beliau saya kali pertama tahu namanya di Twitterland, penyair timeline. Nggak nyangka kalau sosok Om Momo yang lain adalah seorang guru. Soalnya dulu asyik banget gitu, kek anak gahol pada zamannya. hahaha... Punggawa literasinya Lombok, nggak mau banyak komen, ngeri takut dibina... dibinasakan 😂

Ibu Rita 
Ibu Rita nih tugasnya menyenangkan hati banyak orang. Pemutar roda keberuntungan setelah kegiatan kamis menulis. Ibu Guru yang prestatif, tentu saja baik hati dan tidak sombong. Hihihi... Salah satu wishlist kalau nanti mudik ke Bali mau melali ke rumah Bu Rita, itu pun kalau diterima 😁

Ibu Aam
Omong-omong tentang Ibu Aam, saya bisa gabung ke Lagerunal karena diajak beliau. Karena beliau juga saya ikut kelas belajar menulis bersama PGRI dan aktif lagi ngeblog. Orang yang nggak pernah bosen ngajak saya buat nulis, padahal semula saya selalu beralasan dan menolak. Waktu kecil kami satu SD hanya beda kelas, karena selisih usia. Di SMP kami pernah diajar oleh Ambu Tini. Sekarang kami bertiga satu profesi, satu wilayah tempat kerja dan mengabdi. Masyaallah tabarakallah...




Kemeriahan ulang tahun ke 1 Lagerunal ditutup dengan foto bersama, laptop saya tutup. Meski demikian kenangan perayaan ulang tahun Lagerunal akan selalu lekat dalam ingatan. Semoga Lagerunal tetap menjadi wadah yang asyik, fasilitator yang baik untuk belajar, bertumbuh dan berbagi. Tahun depan harus lebih meriah ya....

1 Guru, 1 Blog
Menjadi Blogger, mengubah dunia
Semoga....

Salam Sobat Lage