Pemateri belajar menulis pertemuan kedelapan malam ini adalah Bapak Agustinus Subardana, Selaku Direktur Pemasaran Penerbit Andi. Pemilik blog Literasi Kang Agus. Di moderatori oleh Ibu Aam Nurhasanah.
Puji syukur malam ini tidak ada kendala berarti buat saya, anak terkecil saya sudah tidur selepas maghrib. Kedua kakaknya asyik menggambar. Alhamdulillah, saya bisa mengikuti kegiatan ini dengan lega sekali.
Pak Agus memulai materi dengan kilas balik mengenai pemasaran buku saat pandemi, di tahun 2020. Menurut data yang beliau dan Tim penerbitnya peroleh, industri penerbitan buku justru bertumbuh di saat bisnis lain melesu akibat pandemi Covid-19. Bahkan merujuk laporan dari Nielsen BookScan ICM, penjulan buku di global hingga akhir pekan di bulan Juli 2020, mengalami pertumbuhan cukup signifikan.
Masih berdasarkan pada data tersebut, ada beberapa genre buku yang mengalami kenaikan diantaranya adalah genre “Food & Drink” yang pertumbuhannya mencapai 33% atau menjadi 2,8 juta Euro. Lalu pada genre Fiksi tumbuh 9% (menjadi 7,1 juta Euro. Genre Leisure & Lifestyle tumbuh 37% (menjadi 1,4 juta Euro). Genre Personal Development tumbuh 11% (menjadi 2,2 juta Euro), dan genre Children & Young Adult Non-Fiction tumbuh 15% (menjadi 1,5 juta Euro). Pertanyaannya, bagaimana dengan Indonesia?
Menurut Pak Agus, dari Ketua Umum Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) Rosidayati Rozalina, dikutip dari situs resmi www.ikapi.org, bahwa industri penerbitan nasional terdampak cukup keras dalam terpaan pandemi. Lantaran, tutupnya toko-toko buku, sekolah-sekolah, dan pengadaan buku oleh dinas/perpustakaan.
Bahkan berdasarkan hasil survei Ikapi, sebanyak 58,2% penerbit mengeluhkan penjualan mengalami penurunan lebih dari 50%. Separuh penerbit juga menyebutkan merosotnya produktivitas karyawan secara tajam dalam kondisi work from home (WFH) saat ini. Bahkan, sebanyak 60,2% penerbit menyatakan bahwa mereka hanya sanggup menggaji karyawan selama tiga bulan dan hanya 5% yang menyatakan sanggup bertahan sampai satu tahun.
Meskipun begitu, nyatanya tidak semua penerbitan buku mengalami penurunan penjualan. Ada juga sejumlah penerbitan buku di Indonesia yang justru mengalami pertumbuhan yang signifikan selama pandemi di 2020. Termasuk didalamnya, Penerbit Andi Offset. Bahkan di tahun 2021 ini Penerbit Andi akan membuka cabang representative(Stokis) di 120 titik di kota dan kabupaten di Indonesia.
Ada satu hal yang menjadi fenomena menarik di masa pandemi ini. Bahwa penerbitan buku bertumbuh melalui penjualan online.
Untuk mempertahankan industri penerbitan buku, agar terus hidup dan dapat mencapai hasil penjualan buku yang maksimal tentu saja dibutuhkan strategi pemasaran. Dan ini adalah hal lazim yang dilakukan oleh semua wirausaha, entreprenur yang menjalankan bisnis.
Menurut Pak Andi, strategi pemasaran penjualan buku juga sangat dipengaruhi oleh banyak aspek dan keunikan tersendiri. Misal kita bisa melihatnya melalui jenis – jenis buku yang diterbitkan. Jenis–jenis buku tersebut kemudian dikelompokkan menjadi kategori buku. Misal Penerbit ANDI Offset menerbitkan cukup banyak kategori buku, ada sekitar 32 kategori produk buku. Diantaranya kategori buku Anak, buku Bisnis, Buku Pertanian, Buku Fiksi - Novel, Buku Pengembangan Diri, Buku Teks, dan lain-lain.
Kemudian jenis–jenis katagori buku tersebut mulai dipetakan berdasarkan segmentasi jenis kategori buku yang diterbitkan. Pada umumnya kegiatan pemasaran buku berkaitan dengan berkoordinasi beberapa kegiatan bisnis. Sehingga strategi pemasaran pada umumnya di pengaruhi oleh faktor yang meliputi :
1. Faktor Mikro
Yaitu perantara, pemasok, pesaing, dan masyarakat
2. Faktor Makro
Yaitu demografi-ekonomi, politik-hukum, teknologi-fisik dan sosial-budaya
Saat ini Penerbit Andi Offset, terus menjalankan bisnisnya melalui keduanya, baik faktor mikro maupun makro. Hal ini dikarenakan Penerbit ANDI Offset sudah termasuk Industri Penerbitan buku, tambahan pula usianya sudah mencapai 40 tahun dan telah menerbitkan buku lebih dari 15.000 judul buku yang telah di kelompokkan menjadi 32 kategori. Lebih lengkapnya bisa kita lihat di www.andipublisher.com
Adapun strategi pemasaran buku yang Penerbit ANDI Offset lakukan adalah menjalankan dua strategi pemasaran yaitu:
1. Strategi Pemasaran Buku serangan Udara (on line)
Melakukan digital marketing, seperti berpromosi lewat online melalui website dan media sosial lainnya. Untuk itu kita harus terus proaktiv melakukan promosi. Caranya bisa melakukan hal-hal seperti berikut:
- Menyebarkan informasi produk secara masif terutama kepada target pasar yang potensial
- Mendapatkan konsumen baru dan mempertahankan konsumen yang telah ada, sehingga kesetiaan konsumen terjaga
- Menjaga kestabilan penjualan saat kondisi pasar lesu
- Menaikan penjualan dan profit
- Membandingkan keunggulan produk kita dan pesaing
- Membentuk citra produk/ branding dibenak konsumen
- Mengubah tingkah laku, persepsi dan pendapat konsumen
- Melakukan pemasaran buku melalui komunitas
2. Strategi pemasaran buku serangan Darat (off line)
Melakukan pemetaan wilayah dengan membuka cabang di tiap kota besar yang memiliki pasar potensial. Strateginya dipetakan lagi menjadi:
- Toko Buku, melakukan pemetaan toko buku dan proaktif dengan pihak internal toko buku untuk memudahkan promosi
- Directselling, melakukan pemetaan buku berdasarkan jenis kategori buku yang diterbitkan. Hal ini kemudian menjadi sebuah terobosan pemasaran dengan menempatkan tenaga penjual (Sales)
- Melakukan event-event, aktif melakukan pameran buku, seminar, workshop, try out dan sebagainya.
"Jangan pernah ragu meniru penulis lain. Setiap seniman yang tengah mengasah keterampilannya membutuhkan model. Pada akhirnya, Anda akan menemukan gaya sendiri dan menanggalkan kulit penulis yang Anda tiru" ~ William Zinser
,
14 Komentar
mantap, mantap, mantap
BalasHapuslanjutkan buu pipit
semangat berkarya, semangat menginspirasi
Terimakasih, Pak Mif...
Hapussemangat sama-sama ya
Mantap bunda pipit. Luarr biasa.
BalasHapusalhamdulillah
Hapussemoga besok bisa lebih baik lagi
Mantap resumenya Bund Pipit..Gercep..
BalasHapusAlhamdulillah, bunda
Hapusmalam ini bisa ikut dari awal dan lumayan fokus, anak-anak bisa tidur lebih cepat.
Mantap...keren pak...
BalasHapusTerimakasih Pak Agus,
HapusTapi saya Buibu :)
Luar biasa Bu Pipit. Tulisannya gercap.
BalasHapusTerimakasih Bu Sri, kebetulan aja ini mah :)
HapusKeren bu...selalu semngat buat resume....semoga semngatnya terus terjaga...😁👍
BalasHapussemangat sampai jadi buku, insyaAllah :)
HapusKeren Bu Pipit..
BalasHapusResumenya lengkap, ngalir dan enak dibaca..
Salam Literasi..🙏🏻
Terimakasih ibu, sama-sama belajar kita untuk lebih baik ya
Hapus