Biarkan Aku Tersesat

Hatiku telah lama sunyi

Lama sekali kuredam segala keriuhan didalamnya

Aku tidak tahan akan riuh yang berakhir sesak

hingga membuatku lama tersesat dalam labirin pekat

Menyisakan aku yang sekarat serupa leher kena jerat lalu disayat pisau lipat. Perih!

Hingga waktu mengantarkan pada sebuah pertemuan yang tak pernah sedikitpun terbersit dalam lintasan angan dan bayang imaji

Pertemuan pada suara-suara yang pena, pada aksara, dan pada keriuhan abjad

Lelaki pengelana malam

Dia membawaku berkelana dalam cerita-cerita saat kening dinihari mulai dikecup

Jangan tanyakan tentang rupa, aku hanya mengenalnya dari suara-suara yang pena

Adalah sungguh suatu keanehan

Jika sedikit demi sedikit dadaku mulai berdesir ditengah hening

Berdetak seirama angin

Dan aku sengaja membiarkannya

Membiarkan desir dan detak berkejaran mencipta keriuhan baru dihatiku

Lalu sunyi menjadi riuh

Penuh alunan musik lembut

Meski aku menolak ini adalah isyarat bahwa lamat-lamat aku mulai terjerat

Tapi aku tak kuasa menahan betapa keparat nikmatnya tersesat