Munas ke 5 FLP : Dari Luring ke Daring


Hari ini sebanyak 245 penulis mengikuti Musyawarah Nasional atau Munas V Forum Lingkar Pena yang akan berlangsung selama tiga hari, dari Jum'at sampai Minggu 21 November 2021. Acara yang biasa dilaksanakan setiap 4 tahun sekali, untuk kali pertama digelar secara daring melalui Zoom Meeting dan dibuka oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

Selain diikuti 245 penulis dari seluruh wilayah dan cabang FLP, baik dalam maupun luar negeri, acara ini juga dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, di antaranya Kepala Balai Bahasa Jawa Timur, Dr. Asrif, M. Hum, dan Gol A Gong selaku Duta Baca Indonesia keduanya memberikan sambutan.





Semula seingat saya, Mba Afifah  pernah menulis di blognya bahwa Munas akan diselenggarakan secara luring di Malang bulan November ini itupun kalau kondisi memungkinkan. Walau bagaimanapun pandemi belum usai dan bisa dipastikan keriweuhan macam apa yang akan terjadi jika harus mengumpulkan 300an delegasi dalam satu tempat. Jadi Munas secara daring memang pilihan terbaik.


 Tentang Forum Lingkar Pena (FLP)
FLP adalah organisasi kepenulisan yang didirikan pada tahun 1997. Merupakan wadah bagi generasi  muda yang memiliki minat dan mengasah bakat mereka dalam bidang kepenulisan. Dengan tujuan memberikan pencerahan melalui tulisan organisasi ini lahir dibidani oleh Helvy Tiana Rosa, Asma Nadia, Muthmainnah, dan belasan aktivis lainnya.

FLP kemudian menyebar keseluuruh Indonesia dan mancanegara. Baik yang tinggal di desa maupun di kota. Tua, muda, banyak yang menjadi anggotanya. Mereka menggerakan literasi dari masjid ke masjid, sekolah, dan perguruan tinggi.

FLP juga menawarkan genre sastra islam kontemporer. Apa itu sastra islam kontemporer? Menurut Mbak Helvy genre ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut, Sastra Islam tidak melalaikan pembacanya dari dzikrullah. Pembaca akan diingatkan pada ayat-ayat kauliyah maupun kauniyah. Juga tidak pernah mendeskripsikan hubungan badani antar insan lain jenis, kemolekan tubuh perempuan, apalagi membalut kemaksiatan dengan keindahan bahasa dengan mengatasnamakan seni atau aliran sastra apapun.

Jadi sebuah karya tidak bisa dikatakan islami hanya karena memuat tokoh-tokoh ulama, santri, ritual keagamaan, atau  mengambil latar pesantren. Penulis, kehidupan, islam dan karyanya merupakan satu kesatuan.

Dalam dunia literasi Indonesia, FLP sudah melahirkan nama-nama besar. Di antaranya adalah Helvy Tiana Rosa, Asma Nadia, Habiburrahmah El Shirazi, Izzatul Jannah/ Intan Savitri, Irfan Hidayatullah, Sinta Yudisia, Afifah Afra dan juga ratusan penulis muda lainnya.


Kreatif Bersama Alam: Menjaga Nalar, Menjunjung Keberadaban 

Musyawarah Nasional FLP kali ini mengangkat tema Kreatif Bersama Alam: Menjaga Nalar, Menjunjung Keberadaban. Hal ini karena FLP melihat kondisi alam yang rapuh dan memprihatinkan. Bangsa Indonesia satu tahun terakhir ini terkena penyakit corona disebabkan adanya virus covid-19. Covid-19 telah banyak mengubah cara hidup kita. Banyak orang yang terjangkit, dan seiring berkembangnya waktu berangsur berkurang tetapi tidak hilang sampai saat ini, karena itu masyarakat dituntut untuk beradaptasi dengan keadaan ini. 

Istilah New normal, suasana baru, pembiasaan baru dan sejenisnya telah begitu masif dan sering kita dengar. Di samping itu masih sering terjadi bencana di Indonesia seperti gempa bumi, gunung meletus, banjir, kebakaran hutan, tanah longsor dsb. Bencana itu terjadi ada yang secara alami ada yang karena kelalaian tindakan manusia. 

FLP menyadari dengan peka terhadap kondisi lingkungan sekitar, sejatinya tengah menjaga nalar agar tetap pada jalur fitrahnya. Harapannya, musyawarah Nasional ini bisa memberikan jawaban permasalahan bangsa dan anggota FLP bisa berperan aktif dalam menjaga lingkungan dengan memberikan edukasi kepada masyarakat melalui literasi juga tindakan nyata.




Ada beberapa agenda besar dalam acara yang diketuai oleh M. Irfan Hidayatullah ini, yaitu merumuskan dan merancang strategi-strategi untuk langkah FLP 4 tahun mendatang, pemilihan anugerah pena untuk penulis-penulis FLP, pemilihan wilayah dan cabang terpuji FLP, dan pemilihan ketua umum FLP periode 2021—2025 yang akan menggantikan Yeni Mulati. 

Adapun untuk anugerah Pena akan ada 8 kategori yang akan dipilih yaitu kategori Cerita Anak Terpuji, Kategori Novel Terpuji, Kategori Kumpulan Puisi Terpuji, Kategori Buku Non-Fiksi Terpuji, Kategori Blogger Terpuji, dan Kategori Film Pendek Terpuji.

Ucapan selamat Munas dari penulis-penulis dan tokoh-tokoh terkenal pun membanjiri You tube FLP, di antaranya datang dari Gol A Gong. Dia berpesan agar Kepengurusan selanjutnya bisa semakin dinamis, semakin berkarya, berbakti, berarti, dan FLP bisa mewarnai kesusastraan Indonesia dengan fiksi-fiksi islami ala Forum Lingkar pena. 

Untuk menyemarakkan acara Musyawarah Nasional ke-5 FLP telah dilaksanakan beberapa webinar sejak Juni 2021, diantaranya Webinar Nasional Film, dengan tema Literasi, Ekologi dan Hati dengan narasumber Taufan Agustian Prakoso, sutradara “Darah Biru Arema,” dan Ekky Imanjaya, Peneliti, kritikus film dan budaya pop. Selain itu juga diadakan lomba mendongeng dengan tema Menjadi Sahabat dan Penjaga Alam, yang sebelumnya telah diadakan webinar dongeng dengan narasumber Pendongeng Nasional Kak Bimo dan Kak Mora.

Posting Komentar

17 Komentar

  1. Pasti rame dan keren banget nih acaranya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Pak

      Tapi lebih seru lagi kalau bisa luring sih 😁

      Hapus
  2. Pasti keren banget nih acaranya 👍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tapi lebih asyik lagi klo luring ya, tetep 😄

      Hapus
  3. Wiih mantaaaap bersama penulis2 terkenal pastinya kecipratan ilmunya ya Neng Pit...

    BalasHapus
  4. Mantapp. Semakin aktif dan sukses

    BalasHapus
  5. Hwah samaan nih sama Bu Pipit. Saya juga anggota FLP di Sukabumi
    Senang FLP dari SMA karena suka dengan tulisan-tulisan Helvy Tiana Rosa yang selalu terselip nasehat makjleb baik secara langsung maupun tidak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aiiih, sekarang ikutan Munas nggak Kak?

      Senengnya akhirnya ketemu FLPers 🤭😁

      Ketika Mas Gagah Pergi itu paling nancep karya Mbak HTR di saya, Kak ✌

      Hapus
  6. Wah ... Tetnyata nama2 besar seperti Helvy Tiana Rosa, Asma Nadia, dan Habiburrahmah El Shirazi, lahir dari FLP ya. Terima kasih informasinya, ananda. Selamat siang.

    BalasHapus
  7. selamat deh....
    semoga sukses selalu .... 👍👍

    BalasHapus
  8. Wah keren.....
    Sukses selalu iyaaa...

    BalasHapus
  9. Sepertinya mba Pipit punya rmh baru......😍

    BalasHapus