Omong-omong soal menerbitkan buku, dulu sekitar tahun 2011 saya dan teman-teman online pernah membuat tiga season antologi cerpen dan puisi bertajuk Antologie Orange yang diterbitkan secara indie di nulisbuku.com . Dulu kami memakai Antologi Orange karena semua penulis dalam antologi tersebut adalah blogger di ngerumpi.com. ngerumpi.com sendiri adalah salah satu social blog dibawah saling silang grup yang ditutup pada tahun 2013. Di ngerumpi.com inilah awal mula saya memberanikan diri untuk menulis. ngerumpi.com itu ibarat rumah, tempat kami pulang bercengkrama dengan orang-orang terkasih dalam obrolan yang hangat. Mungkin itu salah satu faktor yang membuat saya dulu jadi rutin menulis, karena penghuni ngerumpi.com saling memberikan feed back dan positive vibes dari setiap tulisan para penghuninya. Bukan berarti tak pernah ada konflik, bukankah pro kontra hal yang biasa? tetapi semua penghuni ngerumpi.com bisa menyikapinya dengan dewasa.
Paparan Pak Brian mengenai Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie di grup tadi, pada saat beliau menyebutkan nulisbuku.com jadi mengingatkan saya pada kenangan tersebut. Betul apa yang disampaikan Pak Brian, bagi penulis pemula dulu sepertinya menerbitkan buku adalah khayalan tingkat tinggi, halu kalau kata anak-anak zaman now. Sekarang dengan segala perkembangan zaman ternyata menerbitkan buku mudah saja. Dan itu benar karena saya pernah mengalaminya. Menerbitkan buku itu mudah, yang berat adalah konsisten buat menulisnya saja, tetep.
Saat ini banyak sekali penerbit indie yang bisa membantu impian kita untuk menerbitkan buku. Tetapi karena banyaknya itulah maka kita harus benar-benar memahami setiap ketentuan yang ditawarkan oleh penerbit indie tersebut. Selain itu penerbit indie memberikan kita beberapa kelebihan, seperti tidak ada seleksi naskah artinya naskah kita sudah pasti terbit selama tidak mengandung konten pornografi, isu SARA dan plagiasi, tidak membatasi genre naskah jadi kreativitas menulis kita terbuka selebar-lebarnya, yang paling penting dan menarik proses penerbitannya cukup cepat. Berdasarkan pengalaman pribadi waktu terbit ini paling ditunggu-tunggu, rasanya ingin secepat mungkin dan sesegera mungkin menunjukkan pada dunia kalau kita punya karya. Pamer? memang. Tepatnya memanfaatkan sosial media untuk pamer yang berfaedah. Jadi kalau ada penerbit indie yang bisa menerbitkan buku dengan cepat kenapa cari yang lambat. Tetapi itu semua tentu saja balik lagi ke tujuan penulisnya. Karena semua itu adalah pilihan.
Dari cerita pak Brian, beliau sendiri menerbitkan buku pertamanya melalui jalur self publishing alias penerbit Indie. Bukunya berjudul Blog Untuk Guru Era 4.0 , buku yang tepat untuk anda jadikan referensi saat anda dalam penelitian, pelatihan, maupun melakukan inovasi media pembelajaran.
Lalu kaitannya dengan grup belajar menulis ini, Pak Brian membagi wawasan terkait penerbit indie kepada para peserta di grup agar kelak diakhir kegiatan belajar menulis ini ditindak lanjuti oleh para peserta degan menerbitkan buku. Ada empat penerbit Indie yang direkomendasikan oleh beliau, diantaranya:
1. Kamila Press milik Cak Imin
2. Penerbit Gemala rekanan Pak Brian
3. YPTD
4. Penerbit rekanan Bu Kanjeng
Keempat penerbit indie tersebut nanti bisa kita pilih sesuai dengan kecocokan kita, karena tiap penerbit memiliki penawaran dan ketentuan berbeda. Seperti misalnya pada Penerbit Gemala yang menjadi rekanan Pak Brian. Penerbit Gemala tidak memberikan fasilitas editing untuk naskah. Typo dan kesalahan penulisan lainnya tidak dikoreksi oleh penerbit. Lengkapnya tercantum dalam poster berikut ini:
Nah, itu tadi yang bisa saya rangkum dari penjelasan Pak Brian di grup belajar menulis. Semoga kita dilimpahi kekuatan untuk selalu konsisten dan bersungguh-sungguh menjadi penulis.
Solusi jitu menerbitkan buku, penerbit indie yang harus kita cari.
7 Komentar
Tulisan yang seperti ini nih, yang patut dijadikan inspirasi, tapi gak copas abis yaa. hehehe, terus semangat buu.
BalasHapussemangat berkarya, semangat menginspirasi
Keren bu ide2nya dan backgroun dengan tulisannya bagus
BalasHapusTerimakasih bu Herni yang selalu rajin berkunjung. Tunggu kunjungan balik saya ya
Hapushttps://hernisbanah.blogspot.com/2021/01/pusing-menerbitkan-buku-ayo-kejar.html
BalasHapusMonggo mampir ke blog saya dan ditunggu kritikannya
Waah karen. Resumenya makin lengkap dan sempurna. Banyak variasinya makin kerasan yg baca. Good job!
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusMakasih Pak Nana
HapusTapi ini bukan resume, hi hi hi