![]() |
gambar dari unsplash |
Jauh sebelum 2020 berakhir, sahabat saya Ibu Aam mengajak saya bergabung di WAG belajar menulis bersama PGRI, tetapi saat itu saya merasa tidak akan sanggup menjalaninya. Sampai akhirnya pertengahan Januari, saya mendapatkan hidayah untuk kembali ke jalan yang pena, ke jalan para penulis.
Sejak kali pertama Bu Aam dengan penuh antusias menceritakan tokoh dibalik grup belajar menulis ini. seseorang yang sangat inspiratif, sekaligus motivator bagi banyak orang. Om Jay, begitu beliau biasa disapa jelas bu Aam.
Jujur pertama mendengar nama Om Jay rasanya seperti tidak asing lagi. Dan benar saja ternyata Om Jay yang dimaksud Bu Aam adalah sosok panutan banyak orang yang pertama kali saya ketahui namanya dulu ketika saya rajin ngompasiana, sekitar Maret 2010. Sependek ingatan saya, beliau adalah angkatan perdana di Kompasiana jadi sosoknya sudah tidak asing lagi bagi kompasianer. Apalagi tulisan beliau sering masuk headline di Kompasiana. Sayangnya saat itu saya tidak mengenal beliau secara personal. Sebatas mengetahui nama besar beliau yang telah menginspirasi banyak orang di negeri ini.
Saya tidak lama menjadi kompasianer, postingan terakhir saya sampai februari 2011. Kurang lebih setahunan saya ngompasiana dan selama setahun itu lebih banyak jadi silent readernya. Posting tulisan sesekali. Itu semua karena saya merasa minder, banyak sekali orang pintar di sana dan saya merasa tidak ada apa-apanya.
Saat itu satu-satunya kompasianer yang berani saya sapa adalah Zulfikar Akbar , kebetulan sejak pertama kali ngompasiana saya dan teman saya, Widhi Satya, sama-sama menyukai tulisan Bang Fikar, begitu biasa kami memanggilnya. Dan untungnya lagi saat itu, Bang Fikar dengan sukarela memotivasi kami untuk menulis bahkan selalu menjanjikan hadiah bagi siapa yang paling banyak posting tulisan disetiap akhir pekan.
Sekarang saya merasa beruntung sekali bisa bergabung di grup belajar menulis bersama PGRI binaan Om Jay. Seolah Tuhan memberikan saya kesempatan kedua untuk mengenal beliau lebih dalam. Banyak hal yang ingin saya ketahui dari beliau terutama manajemen waktu beliau yang efektif dan efisien juga konsistensinya dalam menulis. Hal ini bisa terlihat dari aktivitas bloggingnya. Banyaknya blog yang beliau miliki dari yang berbayar sampai gratisan dan selalu terupdate. Belum lagi mengurus grup belajar menulis dan aktivitas lainnya termasuk keluarga. Seolah energi yang tak pernah ada habisnya, tidak salah jika Om Jay pernah dinobatkan sebagai Guru Paling Nge-Blog. MasyaAllah tabarakallah.
Saya pernah baca dalam sebuah liputan media online, Om Jay pernah berkata "Saya ingin mencerdaskan sepuluh ribu orang guru di Indonesia... ", merinding rasanya saat membacanya. Beliau juga ingin memotivasi para guru agar aktif dan melek internet. Sebuah cita-cita tulus dari seseorang berhati dan berenergi besar yang peduli terhadap lingkungan dan negerinya.
Dengan motto "Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi", beliau sudah menyerbarkan virus-virus literasi ke penjuru negeri.
Dan saya rasa bukan hanya saya saja yang beruntung atas virus yang ditularkan Om Jay ini.
Terimakasih Om Jay dan tim di WAG belajar menulis, Semoga Allah memberikan limpahan kebaikan.
10 Komentar
aamiin ya robbal alamiin, terima kasih doanya.
BalasHapuswaah, dinotice kali pertama. senang sekali :)
HapusMantap. Bunda Pipit memang sudah piawai dalam menulis. Tulisannya sangat menarik dan enak dibacanya. Semakin asyik tiap saya membacanya. Mantap. Semangat! Salam Literasi.
BalasHapushatur nuhun, sohiby...
Hapusmasih tertinggal oleh dirimu
Waah keren bin mantuL deh tulisannya. Menginspirasi sekali. Ini sih bukan sedang belajar menulis lagi, tp sedang membimbing orang2 yang sedang belajar merangkai kata mnjdi kalimat. Ruaaar biasa. Good job deh. Lnjutkn 🙏👍
BalasHapushatur nuhun Pak Nana,
Hapussama-sama masih harus terus belajar :)
Ok banget. Kaya akan pilihan kata.
BalasHapusHatur nuhun, Pak Dadang
Hapusno komen
BalasHapussemangat berkarya, semangat menginspirasi
Semangat!!!
Hapus