Di sini aku masih duduk mencangkung
Menunggu dia yang hendak datang berkunjung

Tak ada yang selain ingin menatap senyum dia terkembang
Saat bersentuhan yang mengantar ke awang-awang

Apakah aku terjebak di angan
Berharap hangat percakapan
lalu jemari bergenggaman
saat tatapan bersanding harapan
tentang di kemudian saling berdekapan

*”Kenapa perlu dipertanyakan, Sayang.
 Kita sedang berlabuh ke sebuah ketidak-tahuan yang memabukkan.”

Sungguh aku tak pandai mengartikan isyarat
Kalimat bersayap dia yang filosofis berat

Lalu di mana dia sekarang?
Sedang di sini sudah serupa petang yang hendak pulang