Ratapan Perempuan Single


Mamingan ma cpa hon?

Sender:
+62856835xxx

Seperti dimalam-malam minggu sebelumnya, Nisa close friendku selalu rajin mengecek kepastian aku sedang mamingan sama siapa. Nisa pula lah orang yang paling mengkhwatirkan status kejombloan aku yang katanya sudah sampai di stadium lanjut. Wkwkkw… Padahal dia tahu banget gak ada waktu mamingan discheduleku. Bahkan dulu ketika aku berada pada tahap ‘in relationship’ tak pernah ada yang namanya maming-mamingan. Maklum status in relationship kami terikat prinsip (ehm, you know what).

Lagipula status in relationship kami waktu itu tidak berlangsung lama. Sedih? Ya iya lah. Itu status in relationshipku yang pertama. Jujur, aku tidak pernah membuka diriku, bukan apa-apa aku selalu merasa... merasa gimana yah susah deh dijelasinnya. Makanya pas dia mengajukan diri, aku merasa gimaaanaaa getooh, wkwkwk… Maklumlah dia termasuk high quality masuk kandidat prince charming kategori ikhwan aktivis dan ikhwan akademis. Bohong aja kalau aku bilang gak tertarik :p



Tapiiii, aku ada dongkolnya juga sama dia. Soalnya dia mengakhiri kisah kasih kami (jijay bener bahasanye.. :p) dengan satu kalimat, “I’m looking for a better person”. Gubraaaks!!

“Damn!, So I’m not a better person for him?
Huh, if men think they can leave someone for a better person, don’t think I’m not”
.Uhuuk.. uhuuk.. sorry emosi, xixixi…

Hei, tahu apa yang terjadi selanjutnya?
Sodara-sodara, dia menikah dengan temanku. Huhuhu… hampir seminggu aku pesta air mata (knapa? Gak boleh? Aku emang sensi, so what?) tapi aku tahu dirilah, aku nangis cuma ditempat-tempat tertentu koq (maksutnya dikamarku atau dikamar mandi). Eeuw, males banget deh kalau sampai dia tahu :p.

Won’t you marry her?, duh jangan donk. Please…
Hampir aja aku begging-begging ngarepin dia. Wkkwkw… (istighfar Indonesia!). sampai akhirnya aku berada dititik mellow semellow-mellownya.


So is it goodbye?
Is it time to set you free?
Is it time to let it fly?
Is it time to let it bleed?

We used to take turns
To cover up the pain
Deep below it burns
And the fellin’ stil remains

U’re gonna find someone new
I really hope you do
‘cause I love you
And the sun will come on thru
It’s gonna shine for you
‘cause I adore you


Lagu jadul ini jadi soundtrackku dimasa-masa brokenheart itu.

“kebiasaan burukmu honey, taking everything too seriously”, komentar Nisa waktu itu. “sekarang kamu jawab pertanyaanku?” katanya lagi. “Apa kamu benar-benar to be in a steady relationship with a man?”.
Oh no
, aku gak tahu harus jawab apa. Bingung.
“Menikah, once you’re in, there’s no turning back honey. Bukan sekedar ingin. Kamu tahu itu”, bisik Nisa tegas di telingaku.

Merinding aku denger bisikan Nisa. Ingat kalau niat in relationshipku waktu itu gak jelas banget. Aku maluuuuuuu sangat, udah sempet-sempetnya menangisi hal yang tak seharusnya ditangisi.

Ku langitkan permohonanku padaNya, meminta kasih sayangNya, meminta rinduNya, meminta agar dia menawanku dalam kecintaan kepadaNya. Karena aku yakin ketenangan adalah menyerahkan masalah kepada Allah. Lalu kemudian berusaha untuk menghadapi, menerima, memahami, dan mengikhlaskan. Ku pikir that’s better than complaining ‘ratapan perempuan single’.

Posting Komentar

0 Komentar