Obituari: Ustadz Johari Asta - Pandawa Yang Mengabdi


PANDAWA LIMA

Oleh Agus Sutisna

Jika Pandawa berjumlah tujuh

Puntadewa pastilah hanya seorang tukang semir

Dan negeri Hastina boleh jadi dekat Sampaleun

Jika Pandawa ondel-ondel atau ubrug

Srikandi pastilah ABG yang tak lulus UN kemarin

Dan senjata Arjuna boleh jadi hanya sebuah pisau lipat

Tetapi memang Pandawa bukan urusan jumlah

Pandawa bukan urusan siapa

Pandawa adalah kobar semangat

Yang tak boleh redup, bahkan seandainya seluruh api dunia padam

Pandawa adalah sukma dari raganya jihad

Yang tak boleh moksa, bahkan seandainya seluruh raga kehilangan jiwa

Pandawa adalah aksara

Yang melahirkan kata demi kata

Yang menumbuhkan kalimat demi kalimat

Yang mendewasakan paragraf demi paragraf

Perjuangan tanpa henti

Pandawa boleh tak lima, sebab dia bukan urusan jumlah

Pandawa boleh anonim, sebab dia bukan urusan siapa

Pandawa adalah semangat, sukma, dan aksara

Jihad yang tak mengenal terminal

 

Di atas adalah Puisi yang ditulis oleh Agus Sutisna, founder  Yayasan Podiumm. Satu dari lima orang yang membidani kelahiran Pesantren Nurul Madaany. Puisi tersebut mengisahkan "Pandawa Lima" namun bukan tentang anak-anak Pandu dari Hastinapura, melainkan tentang lima sahabat yang memiliki kesamaan esensi dan spirit dalam melakukan perjuangan berat, berliku dan penuh ujian seperti anak-anak Pandu di wiracarita Mahabrata.

Adalah Agus Sutisna, Abdullah Al Hadad, Johari Asta, Iyus Alaydrus dan Nurhaedi Sahlan, kelimanya merupakan alumni pesantren Nurul Hidayah, yang berani mewujudkan mimpi-mimpi yang disemai oleh Guru mereka Pimpinan Pesantren Nurul Hidayah - Sadeng, Bogor, almarhum al maghfurlah KH. Ukon Bulqoini (Akang Ukon). 

Dari kondisi serba minus dan tanpa bantuan seorang pun penderma, kelima orang ini berjibaku mendirikan sebuah pesantren yang dalam perjalanannya begitu rumit dan sulit. Cerita lebih lengkapnya pernah saya tulis duet bersama Agus Sutisna dalam sebuah memoar yang telah diterbitkan dalam judul Menembus Batas Mimpi.


mockup buku menembus batas mimpi



Buku Menembus Batas Mimpi yang telah dicetak


Banner Kegiatan rilis buku di Pesantren


Pandawa Lima,  dari kiri ke kanan: Ust. Iyus, Ust. Agus, Ust. Hadad, Ust. Johari dan Ust. Edi

Tetapi Allah memang Maha Pemberi Jalan bagi hamba-hambaNya yang terus berikhtiar keras dan tak lepas dari munaajat. Meski berat bagai titian terjal penuh kelokan, berkat pertolonganNya semua menjadi mudah untuk dilalui. Tidak terasa 20 tahun sudah pesantren Nurul Madany berdiri. 




Pagi ini selepas matahari terbit, kabar duka menyelimuti Pesantren Nurul Madany. Satu dari lima Pandawa lebih dulu berpulang menuju keabadian. Ustadz Johari Asta yang telah bertahun-tahun mengabdi di Pesantren Nurul Madany wafat pagi ini. 

Ungkapan bela sungkawa dan do'a terus mengalir dari berbagai pihak, terutama para alumni yang pernah diajar langsung oleh Ustadz Johari. Ustadz Johari mengampu beberapa mata pelajaran baik dari kurikulum pesantren maupun kurikulum Nasional. Tapi tentu saja yang paling dikenang oleh alumni adalah saat beliau mengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia, semua sepakat beliau adalah guru yang menyenangkan bahkan sebagian besar mengatakan beliau adalah guru yang lucu dan pandai menghibur tetapi kalau sudah urusan disiplin tegas betul dan sering membuat santri yang melanggar mengkeret duluan.


Almarhum Ust. Johari Asta, yang piawai membacakan puisi

Santri Nurul Madaany dan umumnya penghuni pesantren memanggil Ustadz Johari dengan Ustadz Bos atau Bos Haji, dalam sejarah pendirian pesantren secara finansial beliau memang relatif paling mapan diantara Pandawa, hal inilah yang menjadikan beliau sebagai tumpuan jika Pesantren sedang mengalami kesulitan terutama permasalahan keuangan untuk kegiatan operasional pesantren. Selain itu, secara tampilan beliau memang mencerminkan kesuburan dan kemakmuran, dan memiliki gaya khas yang tidak dimiliki pandawa lainnya saat memberi arahan pada yang lain. Oleh karenanya panggilan "Bos" disematkan pada beliau.

Pengabdian merupakan jalan hidup beliau. Dedikasinya kepada Pesantren tidak perlu diragukan lagi. Merupakan sosok penting pada awal pendirian pesantren, terutama dalam urusan manajemen keuangan Pesantren Nurul Madany. Pengabdiannya didasarkan pada cinta dan ketaatan pada dawuh almarhum almaghfurlah KH. Ukon Bulqoini.

Hari ini hingga hari yang akan datang kita tidak akan pernah lagi menjumpai sosok Ustadz Bos Haji. Ia pergi untuk selama-lamanya. Meninggalkan semangat pengabdian tulus tanpa lelah.

Selamat jalan guru kami. Namamu abadi.

Sesungguhnya semua milik Allah, akan kembali kepada Allah.

 


Posting Komentar

28 Komentar

  1. Guru yang selalu mengajarkan kedisiplinan.
    MaasyaaAllah ustadz 😭 perjalanan dakwah yang sangat panjang semoga ini menjadi salah satu tiket untuk di tempatkan di surganya Allah,
    selamat jalan ustadz semoga khusnul khotimah, surga menanti mu, aamiin allahuma aamiin

    BalasHapus
  2. Semoga obor perjuangan trus menyala pada dri santri.dan ada jiwa ustd johari johari lain nya.ustd johari seorang ulama dan guru yang baik.saya yakin ahli surga.dan semoga kita bisa bertemu lagi di surga nya Alloh bersama beliau.aamiin ya robbal alamiin

    BalasHapus
  3. Innalillahi wainnailaihi rojiun 😭 Semoga kusnul khotimah ustad 🤲 beliau orang baik insya Allah surga menantimu ustad....

    Kaulah pembimbingku
    Kaulah pengajarku
    Kaulah pendidikku

    Guru….
    Itulah julukan mu
    Yang tak pernah bosan dalam
    Mengajar dan membimbing ku

    Guru….
    Tampa dirimu aku akan hancur
    Tampa dirimu aku akan sengsara
    Tampa dirimu aku akan sesat

    Guru ku….
    Terimakasih
    Atas Segala Jasa-jasa mu

    SELAMAT JALAN USTAD SEMOGA DITEMPATKAN DI SURGANYA ALLAH SWT 🤲😭

    BalasHapus
  4. Innalillahi wa innalillahi rojiun.. Turut berduka cita atas wafatnya guruku tercinta Ustadz Hj Jauhari Asta. Terimakasih atas segala ilmu yang telah diajarkan selama ini. Semoga kuburnya diterangkan, dosanya terampuni dan segala amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT. Aamiin Allahuma aamiin🙏🏻🤍

    BalasHapus
  5. Luar biasa ya dari kondisi yang serba minus akhirnya bisa bertahan sampai puluhan tahun. Pandawa Lima memang luar biasa 👏👏👏

    Innalilahi wa innalilahi rojiun, turut berduka cita atas wafatnya Ustadz Johari. Dengan begitu banyaknya pahala dan ilmu bermanfaatnya yang sudah dibagikan ke santrinya selama ini. Insya Allah almarhum Husnul Khotimah. Amiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, Mas...

      Waktu bantu menuliskan memoarnya nggak sedikit saya ikut terharu dan tercengang, kesungguhan pandawa lima ini memang jempolan.

      Aamiin, terimakasih do'anya
      do'a baik akan berbalik kembali untuk mas Edot

      Hapus
  6. Semoga kepergian sang guru atau ustad Johari menjadi pelajaran yang berharga bagi murid2 serta santri2nya untuk selalu menjadi murid yang berbakti dan selalu mengamalkan apa yang telah diamanatkan sang guru.

    Dan semoga kepergian Ustad Johari husnul khotimah Amiinn 🙏🙏

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin...

      Terimakasih banyak Mas Satria, do'a yang baik akan kembali untuk mas Satria

      Hapus
  7. Innalillahi wa inna ilaihi rojiun.. Turut berduka atas kepergian ustadz Bos, mbak.. Semoga beliau husnul khotimah dan mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah Azza wa Jalla.. Aamiin..

    BalasHapus
  8. Beristirahat dengan damai. Beristirahat dengan damai.

    BalasHapus
  9. terus maju dan maju untuk menyebarkan kebaikan, teruslah kobarkan semangat berapi-api sekalipun dunia ini gelap gulita, asik

    BalasHapus
  10. Dengan kembalinya beliau ke pangkuanNya berarti Allah telah mempersiapkan Ruhul jihad yg sama bahkan melebihi dari beliau untuk melanjutkan perjuangan.
    Ya Allah, saya bersaksi bahwa beliau orang baik yang taat dalam beribadah

    BalasHapus
  11. Innalillahi wainnailaihi rojiun, Semoga kusnul khotimah ustad Johari.😭

    Semoga semangat ustad bisa menukar pada muridnya, dari yang tidak dikenal, akhirnya berdiri pesantren Nurul Madany berkat kegigihan kelima ustadz tersebut. Tak kenal lelah dalam mengejar cita cita.

    BalasHapus
  12. Inna lillahi wa inna ilayhi raji'uun,
    Turut berduka cita atas meninggalnya Ustadz Johari ya kak....

    Semoga amal ibadahnya diterima oleh Allah...

    BalasHapus
  13. Masih ingat gaya ngajar beliau yg santuy, dan bener sprt yg d tulis di atas dia tegas dan kalo marah kita hanya bisa terdiam. Smga husnul kotimah.

    BalasHapus
  14. perjalanan dakwah yang mengesankan....
    semoga husnul kotimah....


    BalasHapus