Guru Ciamik Versi Ibu Emi Sudarwati: Senang Membaca dan Menulis


 
Kegiatan di WAG Belajar Menulis PGRI malam ini masih terkait sesi Motivasi Berprestasi. Sengaja dihadirkan narasumber-narasumber berprestasi untuk membangkitkan motivasi. Kali ini yang menjadi narasumber adalah Ibu Emi Sudarwati, sederet prestasinya bisa kita baca dari curriculum vitae beliau di blognya EmiSudarwati_Bojonegoro.

Selain itu beliau ternyata seorang penulis yang sangat produktif, sampai hari ini beliau sudah menulis 519 buku, baik yang ditulis secara solo maupun antologi. Sepengakuan Ibu Emi, beliau lebih sering menulis kisah inspiratif, novel, cerpen, cerkak, puisi, geguritan, pantun, parikan, esai, inobel, dan Haiku. Dan bukunya yang ke 519 ini merupakan pengalaman pertama beliau dalam menulis cerita anak bersama dengan 27 penulis lainnya seIndonesia. 

Semua buku yang ditulis oleh Ibu Emi membawa kesan tersendiri. Meski tiap buku memiliki takdir yang berbeda-beda. Sebagai contoh buku Juara 1 Inobelnya merupakan buku paling laris. Bahkan saat ini sudah memasuki cetakan ke 4, artinya sudah dicetak lebih dari 1.000 eks. Dan menjadi juara 1 Inobel bagi beliau hanyalah keberuntungan. Karena semua finalis merupakan sosok yang luar biasa dengan karya hebat masing-masing.  Dari kegiatan lomba Inobel, Ibu Emi dan teman-teman belajar berbagi dan menginspirasi. Sama sekali tidak tercium aroma persaingan. Tetapi kunci utama untuk menjadi finalis inobel adalah harus memenuhi tiga syarat berikut: similarity, sitasi dan inovasi. Similarity terkait dengan konten dan plagiarisme. Sementara sitasi mengenai kesesuaian rujukan naskah dan daftar pustaka.

Salah satu cara merawat konsistensi ala ibu Emi adalah dengan dipaksa, beliau selalu menyempatkan menulis selama 10 menit. Selain itu beliau juga banyak membaca dan mengeksplor sekitar. Di rumah beliau memiliki lebih dari 1500 buku yang setia menemani beliau belajar. Selain itu perjumpaan beliau dengan siswa-siswanya beliau anggap sebagai inspirasi sehingga ide-ide bermunculan.

Dari 519 buku Ibu Emi yang telah diterbitkan sebagian besar adalah hasil kolaborasi dengan siswa, teman guru, sastrawan, budayawan dan siapa saja yang mau. Hal itu karena beliau memang terlibat di banyak grup menulis. Baru 7 buku saja yang merupakan buku solo. Agar energi menulis selalu terjaga, kuncinya memang harus banyak bergaul dengan penulis juga.

Seperti buku terbaru beliau, sebuah buku cerita anak yang ditulis bersama orang-orang yang sama sekali belum berkenalan sebelumnya. Hanya berdasar membaca sebuah pengumuman di facebook tentang ajakan menulis cerita anak dengan biaya patungan. Akhirnya tanpa berfikir panjang, beliau langsung bergabung.

Ibu Emi tidak memiliki strategi khusus dalam membagi waktu untuk aktivitas menulisnya. Menurut pengakuan beliau hanya butuh 10 menit saja untuk benar-benar konsentrasi menulis di depan laptop. Kuncinya ada pada kata "mau", dan kita pasti bisa. Jangan tunggu sampai besok. Mulailah sejak malam ini untuk meluangkan waktu minimal 20 menit untuk membaca dan 10 menit untuk menulis. Last but not least, Ibu Emi menambahkan tulislah sejarah sendiri. Jangan tunggu orang lain menulis tentang kita. 







Posting Komentar

12 Komentar

  1. Terimakasih Bu Pipit, resumenya mantap.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aih, Ibu...
      Terimakasih sudah berkunjung dan membacanya. Seneng banget.
      Sangat menginspirasi, semoga saya bisa mengikuti jejak ibu :)

      Hapus
  2. eduuunn! 500an bukuuuuu!

    Sangat menginspirasi ya.. Jadi inget metode Kaizennya orang Jepang, mulai dengan 1 menit setiap hari, di waktu yang sama. Sehingga nantinya kita terbiasa melakukannya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yoi, mantul beneran

      Iya, mau praktek metode kaizen terhambat terus. terhambat oleh kemalasan diri sendiri. *ditoyor* :))

      Hapus
  3. Terima kasih ibu emi. Materinya sungguh menginspirasi dan memotivasi kami.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, Om Jay
      dan Om Jay juga salah satu narasumber yang sangat menginspirasi

      Hapus
  4. Nya sangat lengkap dan mengalir, hebat mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. MasyaAllah tabarakallah,
      Terimakasih banyak, Ibu :)

      Hapus
  5. salam kenal mb Pipit..mantap deh tulisannya

    BalasHapus
  6. Bu Pipit selalu keren.. Onfire terus :)
    Dah tulisannya mantap, bikin nagih dan pastinya lengkap.
    Goodjob *thumb up*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masha Allah tabarakallah,
      Makasih banyak Bu Liezna

      semangat terus buat kita semua :)

      Hapus