Guru: Mulia Karena Karya Ala Umi Rosidah



"Guru Mulia Karna Karya"

Konon kata-kata inilah yang membuat Ibu Umi Rosidah untuk terus belajar dan berkarya. Ibu Umi adalah narasumber pertemuan keenam belas malam ini yang dimoderatori oleh Pak Sucipto di WAG Belajar Menulis PGRI. Bagi Ibu Umi dengan berkarya, berarti kita sudah satu langkah lebih dekat untuk menjadi juara. Tetapi terpenting adalah sebagai guru kita telah menjadi teladan. Karena ketika guru terus belajar, maka peserta didik pun akan terus belajar. Sebaliknya jika guru berhenti belajar maka peserta didik pun tidak akan pernah berkembang menjadi lebih baik.

Meski demikian pesan Ibu Umi, janganlah kita berkarya untuk menjadi juara, karena bisa jadi hal tersebut membuat kita menghalalkan segala cara dan tentu saja akan meraih kekecewaan jika gagal menjadi juara. Jadi sekali lagi berkaryalah untuk anak didik kita, meskipu gagal kita akan terus berkarya karena mendidik sudah menjadi bagian dari hidup kita. 



Berkarya sendiri bisa diartikan sebagai mencipta seperti mengarang, melukis dan sebagainya. Kegiatan berkarya yang erat kaitannya dengan guru adalah menulis. Lalu kenapa Guru harus menulis? 

Pertama, karena hingga hari ini profesi penulis adalah salah satu pekerjaan yang sangat dihormati dan dihargai secara sosial.

Kedua, kemampuan menulis dipandang sebagai indikator intelektualitas dan kematangan berfikir. 

Tentu saja aktivitas menulis tidak lepas dari membaca. Membaca adalah modal utama seorang penulis  karena dengan membaca akan semakinmemperkaya khasanah ilmu pengetahuan, sehingga kita dapat melakukan sintesis dan menyajikan tulisan yang berkualitas sesuai dengan sudut pandang sendiri dan bukan hasil duplikasi.

Melalui aktivitas menulis dan melakukan penelitian akhirnya mengantarkan Ibu Umi pada berbagai kegiatan lomba di  tingkat nasional sejak tahun 2015. Bahkan karena keuletannya,  Ibu Umi berkali-kali mendapatkan penghargaan dan menjadi juara dari tingkat Kabupaten hingga Nasional. Terakhir di tahun 2020 beliau pernah menjadi Juara Apresiasi Guru Inspiratif Kemendikbud 2020. 

Selain itu berkat menulis juga beliau mendapat kesempatan bertemu dengan guru-guru hebat yang penuh inspirasi dan motivasi dari berbagai penjuru tanah air, bertemu dengan tokoh-tokoh hebat, bertemu bapak mentri dan bahkan bapak presiden serta pengalaman-pengalaman lain yang sangat luar biasa. Salah satunya beliau mendapat kesempatan untuk mengikuti short course di Jepang selama 21 hari

Saran dari Ibu Umi, jika saat ini kita sudah terbiasa membaca dan menulis, maka hal tersebut harus terus dilatih untuk mengembangkan kemampuan. Bisa dimulai dengan menulis berbasis pengalaman dan kegemaran. Lalu belajarlah menulis berdasarkan riset atau penelitian.karena pada dasarnya menulis karya tulis ilmiah tidak sesulit yang dibayangkan. Karena yang paling sulit ternyata saat pertama kali kita menyelesaikan tulisan. Percayalah jika karya pertama sudah berhasil kita selesaikan, maka tulisan yang ke dua dan seterusnya akan terasa lebih mudah.

Sesungguhnya banyak diantara kita yang ingin menjadi penulis, tapi hanya sedikit yang dapat mewujudkannya. Banyak sekali kendala yang menjadi alasan.

Pertama, karena sering merasa tidak ada bakat. Padahal menulis bukan hanya tentang bakat,  kemampuan menulis bisa diasah dengan ketekunan, berlatih dan menjaga komitmen. 

Kedua, sulit memunculkan ide. Berbicara tentang ide, hal ini bisa didapat dengan memperbanyak diskusi, kolaborasi, dan tentu saja memperbanyak membaca. Terkadang ide sering kali muncul sewaktu-waktu. Jika tidak ingin kehilangan ide itu, segera catat. Saat ini kita dimudahkan dengan memiliki smartphone, catatlah pada smartphone. Bisa juga dengan membawa buku catatan kecil kemanapun kita pergi.  Lalu kembangkan dengan berdiskusi ataupun menambahkannya dengan buku-buku referensi

Ketiga, tidak suka menulis itu sendiri dan ini merupakan penyakit yang paling berat dalam menulis, tapi jika kita bisa menemukan alasan yang kuat mengapa kita harus menulis. Maka kita bisa mengalahkannya. Salah satunya dengan memiliki motivasi, memiliki alasan-alasan kenapa kita harus menulis. 




Kalau berbicara alasan mengapa harus menulis tentulah sangat beragam. Berikut beberapa alasan dari yang mungkin bisa menginspirasi dari Ibu Umi, 





Keempat, sulit menerima kritik. Tanpa disadari terkadang kita memilih untuk menutup diri dari saran dan kiritk orang lain. Padahal hal tersebut dapat membuat kita sulit untuk berkembang menjadi lebih baik. Maka mulailah untuk berfikiran terbuka dan tidak anti dengan kritikan.

Kelima, kendala waktu. Hal ini sebenarnya bisa disiasati dengan meluangkan waktu. 24 jam setiap hari pasti ada waktu-waktu kita yang tidak produktif, alangkah baiknya jika menggunakan waktu tersebut untuk menulis.

Untuk bisa menjadi penulis yang baik, maka kita bisa memulai dengan membiasakan hal-hal berikut dalam keseharian kita, 








Saat ini dunia digital berkembang pesat luar biasa. Informasi apapun dapat kita peroleh dengan mudah melalui internet. Banyak sekali sumber bacaan dan referensi yang bisa kita peroleh dari internet. Dan yang harus menjadi perhatian adalah  jangan sampai terjebak dalam plagiasi.

Selain itu kita juga bisa menulis berdasarkan pengalaman orang lain yang menjadi sumber inspirasi, oleh karena itu kita perlu mengembangkan sikap peduli dan empati seingga kita bisa memberikan solusi dan inspirasi dari setiap permasalahan yang ada di sekitar kita

Sebagai penutup Ibu Umi berpesan agar jangan pernah berhenti berkarya dan menginspirasi peserta didik kita. Dalam bentuk apapun karya itu jika kita buat dengan sungguh-sungguh pasti akan menunjukkan jalan menuju kesuksesan.  









 

Posting Komentar

19 Komentar

  1. Saya yang berterimakasih, sudah diajak bergabung di wag belajar menulis, Om Jay

    BalasHapus
  2. Membaca resume Bunda Pipit jadi makin semangat untuk menulis. Trimkash telah berbagi kisah inspiratif.

    BalasHapus
  3. Saya tertarik dengan tulisannya. ketikan rapih dan isi resume yang lengkap. Salut. Lanjut terus bu. Salam Literasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih apresiasinya Pak Etik

      Siap semangat, salam literasi

      Hapus
  4. Selalu cepet resumenya dan bagus...saya juga sukaa...

    BalasHapus
  5. Keren dan selalu tercepat. Tulisannya rapi dan bikin nagih
    Semangatnya sangat mengisnpirasi.
    Good Job Bu Pipit *thumb up*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah,
      terimakasih, Bu
      saya juga belajar banyak dari Ibu

      Hapus