Waktu



Yang terus berlangsung tanpa batas
dan lalu memerangkap kita
pada kata yang kurasa tambah tak biasa

Adalah hati yang basah
tiap kali kau titah awan
menurunkan bulir-bulir rindu
pada tiap rinai jatuh

Sedang hati yang basah pasti akan subur
sebab hujanmu adalah pesona falaq yang menanam

Posting Komentar

3 Komentar

  1. kata2 kiasannya lumayan bagus,khas puisi yg kadang syusyah dipahami orang lain. cuman kayaknya judulnya kurang pas ya... mungkin bisa dicarikan judul yg pas.

    BalasHapus
  2. hati kalo kering pasti sudah lama nggeletak di lapak, biasanya sudah tak di lalati lagi

    BalasHapus
  3. @21inchs: kira-kira judul yang pas apa ya Om? :wink:

    @muhammad: wah, komennya lebih berat nih :D

    BalasHapus